3 "Kebohongan" Nabi Ibrahim

    
 Seorang Nabi pasti memiliki banyak keistimewaan, salah satunya  memiliki akhlak yang baik, dan masih banyak lagi yang menyempurnakan seorang Nabi, tapi tau ga kamu kalo Nabi Ibrahim pernah melakukan tiga kebohongan loh.. ahh masa ? iyaa… penasaran ? berikut penjelasannya...

Pertama,

      Kebohongan yang pertama dilakukan yakni ketika orang-orang kafir merayakan hari besar mereka, kamu tau ga kalo orang-orang kafir Babilonia memiliki hari besar yang dirayakan tiap tahun di alun-alun kota loh.. nahh, ketika hari raya itu tiba, Nabi Ibrahim diajak oleh ayahnya untuk menyaksikan acara tersebut.  Namun,  beliau tidak mau pergi karena alasan sakit, seperti dalam firman Allah SWT. Pada surat Ash-Shaaffaat (88-89).  Lalu dia memandang sekilas ke bintang-bintang, kemudian dia (Ibrahim) berkata, ‘sesungguhnya aku sakit’”. Nah, begitulah kebohongan yang ia lontarkan gaes, kenapa Nabi Ibrahim membuat alasan seperti itu karena pada saat itu Ia ingin melancarkan rencananya untuk menghancurkan berhala-berhala yang ada, dikarenakan itu adalah waktu yang pas karena pada saat itu semua orang pergi menghadiri perayaan besar tersebut. Kemudian, Nabi Ibrahim menghancurkan semua berhala dengan kapak, kecuali berhala yang terbesar, lalu kapak yang Ia gunakan diletakkanlah di tangan berhala terbesar itu.

Kedua,

      Nah, kebohongan kedua yang dilakukan Nabi Ibrahim tepat melanjutkan cerita yang diatas yakni, setelah Nabi Ibrahim menghancurkan semua berhala dan menyisakan berhala terbesar yang diletakkan sebuah kapak di tangan kanannya,  lalu masyarakat kembali dari perayaan mereka, seketika mereka kaget melihat sesembahan mereka hancur dan mereka berkata “siapakah yang melakukan (perbuatan) ini terhadap tuhan-tuhan kami? Sungguh, dia termasuk orang yang zhalim.” (Al-Anbiyya:59).

Kemudian diantara mereka ada yang berkata, “Kami mendengar ada seorang pemuda yang mencela (berhala-berhala ini), namanya Ibrahim.” (Al-Anbiyaa:60).

      Menurut Ibnu Mas’ud, mereka menunjuk bahwa Nabi Ibrahim yang telah melakukan perbuat tersebut dikarenakan mereka pernah mendengar Nabi Ibrahim berkata “Dan demi Allah, sungguh, aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu setelah kamu pergi meninggalkannya.” (Al-Anbiyaa:57)

Nah, lalu Nabi Ibrahim dibawalah oleh mereka untuk “disidang”. Setelah mereka berkumpul, mereka bertanya, “Apakah engkau yang melakukan (perbuatan) ini terhadap tuhan-tuhan kami, wahai Ibrahim? Dia (Ibrahim) menjawab, “sebenarnya patung besar itu yang melakukannya.” (Al-Anbiyaa:62-63)

Nah, kenapa sih Nabi Ibrahim melakukan kebohongan kedua ini dengan berkata bahwa berhala tersebut yang melakukan semua perbuatan ini ? karena Nabi Ibrahim  sengaja agar mereka segera menjawab bahwa patung-patung itu tidak dapat berbicara, hingga akhirnya mereka mengakui bahwa patung-patung itu hanyalah benda mati yang tidak bisa berbuat apa-apa.

Ketiga,

      Kebohongan terakhir terjadi ketika Nabi Ibrahim dan Istrinya Sarah, datang ke suatu tempat yagn dikuasai seorang Firaun yang  zhalim, untuk menetap sementara disana. Pada saat itu Firaun diberi tahu oleh ajudannya bahwa ada seorang laki-laki dan wanita yang sangat cantik jelita. Lalu Firaun tersebut mengutus utusannya untuk menemui Nabi Ibrahim. Sang utusannya pun bertanya, “Siapakah wanita yang tinggal bersamamu?” lalu Nabi Ibrahim pun menjawab “Dia adalah adikku.” Kemudian Nabi Ibrahim mendatangi Sarah dan berkata, “Wahai Sarah, dimuka Bumi ini tidak ada orang yang beriman kecuali aku dan kamu. Dan di depan sana ada seseorang yang datang dan bertanya kepadaku tentang dirimu, maka aku katakana padanya bahwa kamu adalah adikku. Oleh karena itu, janganlah kamu katakana yang lain selain yang aku katakan.”

      Maksud dari ucapan Nabi Ibrahim mengatakan bahwa Sarah adalah adiknya adalah “saudara seagama” (ukhtun fid-diin). Sedangkan maksud “di muka bumi ini tidak ada orang yang beriman kecuali aku dan kamu” adalah tidak ada pasangan mukmin lain selain aku dan kamu. Alasannya adalah, karena Nabi Luth pada saat itu juga beriman, sama seperti mereka. Nabi Luth adalah keponakan Nabi Ibrahim.

Menurut sejarawan, Firaun dalam kisah tersebut merupakan saudara dari Adh-Dhahhak, Firaun yang sangat terkenal kezhalimannya. Firaun tersebut bernama Sinan bin Ulwan bin Ubaid bin Auj bin Imlaq bin Lawaz bin Sam bin Nuh. Sedangkan riwayat Ibnu Hisyam dalam kitab “At-Tijan” menyebutkan, Firaun tersebut adalah Amru bin Umrul Qais bin Mailepon bin Saba.

Sumber: Islampos

Komentar

Postingan Populer